Buntok (ANTARA) - Bupati Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Khristianto Yudha menyatakan bahwa penanaman padi bersama yang dilaksanakan di Desa Penda Asam, sebagai upaya mendukung swasembada pangan sekaligus produksi petani di kabupaten ini.
Penanaman padi April-September (Asep) 2025 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini juga dalam upaya percepatan musim tanam, kata Yudha saat mengikuti penanaman padi di Desa Penda Asam Selasa.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam hal ketahanan pangan sesuai dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto," tambahnya.
Selain itu, lanjut dia, musim tanam April-September ini selalu berpacu dengan waktu tanam, karena hampir setiap tahun Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito terdampak banjir. Sebab, waktu tanam menjadi penentu berhasil tidaknya budidaya tanaman padi ini.
Oleh karena itu, Wabup Barsel ini pun berharap kepada para petani yang memilih musim tanam atau waktu tanam agar benar-benar menjaga tanamannya dengan baik.
"Menjaga tanamannya dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) maupun lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya kegagalan dalam fase vegetatif maupun generatif," terangnya.
Khristianto Yudha juga berharap bantuan pemerintah, baik berupa padi Inbrida Sawah dan Alsintan bagi perwakilan kelompok tani bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Ia meminta kepala BPP beserta PPL bekerjasama dengan petani dan juga pihak pemerintah desa guna mengamankan tanaman padi ini dari serangan organisme pengganggu.
Jika ditemukan adanya indikasi misalnya serangan OPT, segera ambil tindakan, dan laporkan ke DKPP supaya bisa dicari solusinya, sehingga tanaman padi bisa berhasil dan akan mampu menyediakan bahan pangan berupa gabah padi untuk bahan pangan di Barito Selatan.
Baca juga: Realisasi PAD Barito Selatan capai 27,16 persen
Sementara kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Barsel, Ida Safitri mengatakan kegiatan ini dan juga penyerahan bantuan bibit padi, dan bibit hortikultura ini merupakan program 100 hari bupati dan wakil bupati.
"Kita juga meminta masukan terkait penanaman padi ini karena perkiraan potensi produksinya kurang lebih 10,2 ton per hektare ini," kata dia.
DKPP Barito Selatan berkomitmen terus mengembangkan padi jenis ini pada wilayah pertanian yang ada di daerah ini. Khusus untuk masa-masa tanam kami juga akan melihat karakteristik pada dua musim tanam baik Asep dan Okmar dan karakteristik tersebut salah satu upaya meminimalisir kerusakan pada tanaman padi tersebut.
Baca juga: Lima anggota DPRD Barsel laporkan oknum wartawan dugaan pencemaran nama baik
Baca juga: Polres Barsel amankan tiga tersangka narkoba dan satu pelaku curanmor
Baca juga: Kapolres ajak semua elemen di Barito Selatan tolak aksi premanisme