Pemkab Kotim bergerak cepat siapkan 100 nama calon siswa Sekolah Rakyat

id Pemkab Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, wabup kotim, irawati, SR, sekolah rakyat, sekolah Perintis, pendidikan

Pemkab Kotim bergerak cepat siapkan 100 nama calon siswa Sekolah Rakyat

Wakil Bupati Irawati didampingi pejabat terkait saat meninjau Islamic Center dan asrama haji yang akan digunakan untuk Sekolah Perintis atau Sekolah Rakyat, Rabu (25/6/2025). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial setempat bergerak cepat mendata 100 anak yang diusulkan sebagai calon siswa Sekolah Rakyat yang tahun ini mulai beroperasi di Sampit.

"Tadi saya perintahkan dua hari sudah selesai untuk pendataan tersebut karena datanya diminta oleh Kemensos untuk segera dikirim. Data itu juga akan dicocokkan dengan data yang ada di Kemensos. Profil anaknya yang diminta," kata Irawati di Sampit, Rabu.

Hal itu disampaikan Irawati saat meninjau fasilitas gedung dan ruangan-ruangan yang ada di Islamic Center dan asrama haji yang akan dijadikan lokasi Sekolah Perintis atau Sekolah Rakyat.

Irawati mengatakan, dua daerah di Kalimantan Tengah yang diberi kepercayaan menjalankan Sekolah Rakyat yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur dan Gunung Mas. Sebelum Sekolah Rakyat dibangun oleh pemerintah pusat, maka dalam tahapannya sebagai Sekolah Perintis ini pembiayaan persiapannya ditanggung pemerintah daerah.

Pemkab Kotawaringin Timur bergerak cepat mendata 100 anak yang diusulkan sebagai calon siswa karena pembelajaran rencananya dimulai pada 13 Juli 2025 ini. Siswa akan dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel) yang setiap rombel terdiri 25 orang.

Peserta didik Sekolah Rakyat, yang merupakan program pendidikan berasrama gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin, akan diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Secara khusus, calon siswa yang akan diterima adalah mereka yang terdaftar dalam desil 1 dan desil 2 di DTSEN, yang merupakan kelompok masyarakat dengan kondisi ekonomi paling rentan.

Baca juga: Legislator Kotim sebut kendaraan plat non KH rugikan daerah

Untuk itulah Pemkab Kotawaringin Timur melalui Dinas Sosial bergerak cepat melakukan pendataan. Calon siswa tersebut juga dikonfirmasi terlebih dulu terkait kesiapan mereka tinggal di asrama dan mematuhi aturan.

Nantinya calon siswa Sekolah Rakyat akan menandatangani surat pernyataan siap menjalani pendidikan di Sekolah Rakyat, termasuk tinggal di asrama. Tujuannya agar mereka sudah siap secara fisik dan mental menerima situasinya sehingga tidak berpikir untuk berhenti di tengah jalan saat menempuh pendidikan.

Kotawaringin Timur mendapat alokasi Sekolah Rakyat untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Ini sesuai dengan kondisi di Kotawaringin Timur yang masih kekurangan sekolah, khususnya tingkat SMA.

"Selain itu, anak putus sekolah rata-rata di jenjang SMP yang tidak melanjutkan ke jenjang SMA sederajat, khususnya dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Makanya program Sekolah Rakyat ini akan sangat membantu," ujar Irawati.

Sementara itu saat mendata kondisi asrama haji dan Islamic Center, Irawati didampingi pejabat terkait yakni Kepala Dinas Sosial Hawianan, Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Kabupaten Kotawaringin Timur, Rafiq Riswandi, pejabat dari Diskominfo serta instansi terkait lainnya.

Irawati mengakui, masih ada yang perlu dibenahi untuk memenuhi standar yang diminta Kementerian Sosial, seperti jumlah dan ukuran ruangan, serta perbaikan sarana prasarana lainnya. Namun untuk digunakan sebagai Sekolah Perintis, dia yakin fasilitas yang ada cukup memadai dan bisa menampung siswa.

Rencananya tim dari Kementerian Pekerjaan Umum bersama Dinas Kementerian Tenaga Kerja akan turun ke Sampit untuk mengukur dan melihat lokasi dan fasilitas untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Kita akan sampaikan ke mereka inilah keadaan karena memang kita efisiensi anggaran. Kta bisa memperbaiki nanti mungkin bisa di APBD Perubahan. Jadi mungkin sambil berjalan karena kalau dilihat kondisinya ya masih bisa digunakan," demikian Irawati.

Baca juga: Disdik Kotim pastikan setiap anak mendapat hak pendidikan

Baca juga: Suasana haru sambut kedatangan jamaah haji Kotim

Baca juga: Pemprov Kalteng tindak lanjuti aduan terkait dugaan pencemaran lingkungan


Pewarta :
Uploader : Admin 3
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
OSZAR »