Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Irfansyah mengimbau masyarakat tidak membeda-bedakan sekolah agar sebaran peserta didik lebih merata dan tidak menumpuk di sekolah tertentu.
"Padahal sekolah-sekolah itu sama saja, cuma orang tua yang sering membeda-bedakan. Setiap sekolah juga tentu memiliki keunggulan masing-masing," kata Irfansyah di Sampit, Jumat.
Irfansyah tidak menampik masih ada sebagian masyarakat atau para orang tua yang membeda-bedakan sekolah. Pendapat itu menjadi alasan mereka untuk getol memasukkan anak mereka ke sekolah yang menurut mereka terbaik, meskipun jauh dari tempat tinggal mereka.
Ditegaskan, tidak ada sebutan sekolah favorit. Istilah itu muncul dari asumsi dari masyarakat terhadap sekolah-sekolah yang dinilai banyak menorehkan prestasi sehingga menjadi pilihan banyak orang tua untuk memasukkan anak mereka ke sekolah tersebut.
Ada pula orang tua yang fanatik terhadap sekolah tertentu karena ikatan emosional, seperti merupakan alumni dari sekolah itu sehingga mereka ingin agar anak mereka juga bersekolah di sekolah tersebut. Ada pula alasan agar sekolah anaknya dekat dengan tempat kerja orang tuanya.
Fenomena seperti ini yang membuat belum lama ini sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Sampit kehabisan formulir pendaftaran peserta didik baru. Hal itu terjadi lantaran jumlah warga yang hendak mendaftarkan anak mereka melonjak signifikan dibanding kuota maupun jumlah pendaftar pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Fasilitas Pelabuhan Sampit ditingkatkan demi keamanan dan kenyamanan
Irfansyah menyebut kondisi ini juga imbas dari peningkatan signifikan jumlah penduduk di Kotawaringin Timur. Secara tidak langsung, juga berdampak pada bertambahnya jumlah anak usia sekolah di daerah ini sehingga calon peserta didik baru juga meningkat.
Dia memperkirakan jumlah peserta didik baru, khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun ini meningkat. Dia mengingatkan persyaratan sesuai ketentuan tetap harus dijalankan, salah satunya terkait batas usia.
Untuk tingkat SD, penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui tiga jalur yakni domisili, afirmasi dan pemindahan. Dinas Pendidikan berharap PPDB dijalankan secara transparan dan sesuai aturan.
Dinas Pendidikan meyakinkan bahwa upaya pemerataan kualitas pendidikan di Kotawaringin Timur terus dilakukan. Upaya itu mulai menunjukkan hasil karena semakin banyak sekolah yang mampu meraih prestasi bahkan hingga ke tingkat nasional.
"Pemerintah terus berupaya melakukan pemerataan kualitas pendidikan, termasuk belajar dan mengajar di sekolah supaya kualitas peserta didik kita juga terus meningkat, termasuk di desa-desa," demikian Irfansyah.
Baca juga: Bupati Kotim pastikan keselarasan RPJMD dengan provinsi dan pusat
Baca juga: Sukseskan Zero ODOL, Pemkab Kotim dan Pemprov Kalteng gelar razia gabungan
Baca juga: Satpol PP Kotim bongkar stan baliho ilegal yang mengganggu keindahan kota